THE PRAYER
La luce che to dai
I Pray we’ll find ur light
Nel Cuore Restero
And hold it in our hearts
A Ricordarchi Che
When stars go out each night
L’eterna stella sei
Nella mia preghiera
Let this be our prayer
Quanta fede c’e
When shadows fill our day
Lead us to a place
Guide us to ur grace
Give us faith so we’ll be safe
Sognamo un mondo senza piu violenza
Un mondo di giustizia e di speranza
Ognuno dia mano al suo vicino
Simbolo di pace e di fraternita …
La forza che ci dai
We ask that life be kind
E’il desiderio che
And watch us from above
Ognuno trovi amore
We hope each soul will find
Intorno e dentro a se
Another soul to love
Let this be our prayer
Just like every Child
Needs to find a Place
Guide us with ur grace
Give us faith so we’ll be safe
E la fede che
Hai acceso in noi
Sento che ci salvera
[JG]
Berkaca-kaca mata Indah ibu tati Abu Rizal Bakrie yang beberapa saat kemudian mencari tissue untuk menyeka air yg mengalir.disamping bapak menteri Kesra mendengar dan meresapi merdu suara alunan Carol gadis menado tunanetra yg cantik berbusana kebaya putih berkaca mata hitam disamping Irvan berjas hitam berkacamata pelor :D dengan suara baritonnya yang apik melantunkan The Prayer.
Diruang sidang Menkokesra yang telah disulap menjadi aula yang asri penuh bunga mulai dari mawar putih, lily, anggrek bulan, anyelir, dan bunga cantik lainnya serta tanaman penyejuk dalam acara coffe morning charity fund dari UNDP. Hadir disana para undangan dari negara-negara sahabat terselip terlihat bpk arif rahman hakim ada diantara tamu undangan dengan dipandu MC mbak valensia daniel dengan suara empuk.
Dibelakang panggung mbak Dana Iswara ikut mengatur pergerakan panggung dari atraksi kesenian tarian tradional ke tarian berikutnya, dari tari pasambahan, tari payung, penyerahan Wheelchair dan Protese dilanjutkan kembali dengan tarian gaba-gaba, tari zapin marhaban saman dan terakhir tari bendera.
Mbak Dana Iswara pun ternyata ikut sibuk mencari tissue melihat tari payung di panggung…Duuuh ada apa seh dengan tari payung itu sampai semua tamu menitikan air mata….
waduh-waduh-waduh bukankah itu tarian muda-mudi dari sumatera barat ???
Penasaran ???….nonton deh klo KKB Siswa Terpadu sedang pentas….:)
Alhamdulillah saya hanya mampu berucap Alhamdulillah Engkau kirimkan sahabat-sahabat yang ”AJAIB ”yang memberikan terus semangat dan keceriaan menjalani hidup.
Dipenghujung Syaban
menjelang bulan Ramadhan
bulan yang selalu kita tunggu-tunggu,
telah menyelinapkan sebuah asa...the prayer ...
doa ditemani bintang malam yg selalu berkelip
sebuah harapan di hati kita masing-masing....berbuat lebih baik dihari Esok.....
amin.
Wassalam
-i2n-
22 Syaban 1427 H
Friday, September 15, 2006
Monday, September 04, 2006
Pasar Puteran
Wahai Syaban...
Bulan ketika dinaikan amal-amal hamba-hamba
Bulan Cabang-cabang Kebaikan
Bulanku... bulan yang sering terlupakan manusia kata Sang Muhammad
Sampaikan wahai Syaban...
Satu kesempatan untuk bisa kembali meringankan beban hamba-hambaMu sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Amin...
==================================================
Alhamdulillah, Subhanallah, Astaghfirullah…
Ahad kemarin 3 Sept 2006 bersama rekan2 dari salah satu organisasi sosial perempuan HWPCI DPD DKI mengadakan Penyuluhan Kesehatan & Pengobatan Gratis Anak Balita, Penca dan Manula di Pasar Puteran RW 3 Manggarai Jakarta Selatan dengan 6 orang tenaga medis, 2 dokter umum dr. Willy dan Dita, 3 dokter gigi drg Maya, drg Weni, drg Anggie dan 1 perawat ibu Marni dari warga setempat.
Tak terbayang sebelumnya bisa mendapatkan lokasi di belakang pasar yang padat penduduknya. Pertama kali survey lokasi diterima di pendopo ruang rapat masuk ke dalam lorong-lorong yang menyempit dan berkelok. Dibantu oleh Karang Taruna RW 03 dan ibu-ibu PKK serta Pos Yandu di dapat akhirnya data warga 33 balita dari keluarga yang tak mampu, 3 penyandang cacat, Lansia 51 jumlah 87 akhirnya diZip :p mengingat dana yg terbatas obat-obatan terbatas dgn berat hati akhirnya diseleksi kembali hingga 75 warga dari 10 RT. Dipendopo hadir juga drg Maya yang cantik bersedia menjadi koordinator para dokter dan penyuluhan kesehatan warga. Pak RW pun sangat mendukung terselenggaranya hajat tersebut dan mengupayakan penyediaan air bersih yang sulit didapatkan dilokasi tersebut.
Persiapan kegiatan tersebut kurang lebih 2 minggu dengan modal 2 spanduk, satu spanduk dipasang di jalan bukit duri di depan pasar puteran 1 minggu sebelum kegiatan berlangsung dan 1 spanduk di lokasi penyuluhan rw 03, mengundang aparat kelurahan, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial sebagai pemberi subsidi. Warga setempat meminjamkan pekarangan rumahnya sebagai tempat undangan, jalan MHT menjadi tempat penyuluhan, aula madrasah milik warga pun diizinkan menjadi tempat darurat pemeriksaan dokter memakai 2 meja. 2 meja lainnya untuk tempat meracik obat.
Mulai jam 7.30 registrasi pasien dibuka warga sangat antusias mendaftar dengan membawa undangan panitia, dicatat keluhannya, diberi nomor untuk mendapatkan obat-obatan dan makan siang. Jam 8.30 kursi sudah penuh, pak Lurah, Dinas Sosial dan undangan lainnya sudah hadir tinggal menunggu dokter. Tunggu ditunggu tak muncul jua, ketika dihubungi ternyata drg Maya lulusan Trisakti menjemput satu persatu dokternya karena dipasar tidak ada tempat parkir. Acara pun lancar dari sambutan hingga akhir pembacaan doa. Selesai baca Doa alhamdulillah para dokter muda itupun datang, dan dr. Willy di daulat para dokter untuk memberikan penyuluhan.
Kalau tidak melihat jas putih dokternya cocoknya dr. Wily jadi ustaz penceramah. Faseh dengan hadis dan ayat-ayat Al-Qur’an menerangkan arti Sehat. ”Allah yang menentukan Umur, Mati Kita, tapi sehat itu kita sendiri yang harus memeliharanya”. Menerangkan Gizi sehat untuk anak-anak, Mewaspadai timbulnya penyakit para lansia mulai dr asam urat, diabetes, glukoma, dll. Ibu Ariani dari HWPCI pusat mensosialisasikan tentang penyandang cacat, bahwa ada stereotipe di masyarakat bahwa anak cacat akibat dosa orang tuanya sehingga sering terjadi mengucilkan anak tersebut, malu menyekolahkan. Orang tua yang mempunyai anak-anak cacat dihimbau untuk menjaga amanah pemberian Allah tetap memberi kasih sayang dan pendidikan disesuaikan dengan kondisi anak tersebut di sekolah-sekolah khusus.
Dari data keluhan pasien ternyata lebih banyak dokter umum dibanding dokter gigi akhirnya para dokter gigi muda lulusan Trisakti ini dengan sigap alih profesi menjadi apoteker. Meracik obat puyer untuk para balita dan obat-obatan para manula. Pemudi Karang Taruna bertugas memanggil para pasien...
Halo..halo...Perhatian... Nomor 1....bapak Said dari Rt 005, nomor 2 Ibu Tati Rt 04 ...!!
Ibu-Ibu Pos Yandu mendampingi para balita kurang gizi yang diperiksa dokter. Ibu-Ibu PKK menyiapkan konsumsi makan siang dari panitia. Kompak dah Siip.
Registrasi Pasien ditutup jam 12.00 dari perkiraan 75 akhirnya terakhir tercatat 87 warga.
Ada kejadian yang tidak terlupakan ....
Setelah pendaftaran ditutup karena sudah melewti kuota tiba-tiba datang seorang Ibu tua.
”Nak..saya pagi berjualan dulu di pasar, badan saya suka semutan, sering pusing, boleh ya saya periksa dokter ya, saya ndak punya undangan...boleh ya nak??
Maaf ibu, sudah ditutup pendaftarannya....”. Si ibu yang masih memakai seragam pasar berdaster dengan warna pudar ngeloyor pergi.
Nah ...para panitia pendaftaran begitu si Ibu menghilang dari pandangan, langsung pandang-pandangan mengangkat alis...gimanaaaaaaaaaa, kasiaaaaaaan...kan !!
Eh, ops.. gleks....si Ibu tadi kemana ya...??
Pak Hansip eeh bapak keamanan lihat ibu yang tadi?
Warga Rt berapa ya? Tolong dipanggil pak boleh periksa.....boleeh...boleeeeh.:DDD
Sang Ibu akhirnya bisa ditemukan...dan dipersilahkan mengantri di ruang tunggu.
Pukul 14.00 selesai para dokter memeriksa warga. Panitia bernafass lega. Baru kali ini mengadakan pengobatan gratis dilokasi Pasar. Andaikan ada dana dan kesempatan lagi masih ingin memberikan bagi mereka yang memang benar-benar membutuhkan dan menjalani hidupnya dengan tulus.
Wassalam
-i2n-
10 Syaban 1427H
Bulan ketika dinaikan amal-amal hamba-hamba
Bulan Cabang-cabang Kebaikan
Bulanku... bulan yang sering terlupakan manusia kata Sang Muhammad
Sampaikan wahai Syaban...
Satu kesempatan untuk bisa kembali meringankan beban hamba-hambaMu sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Amin...
==================================================
Alhamdulillah, Subhanallah, Astaghfirullah…
Ahad kemarin 3 Sept 2006 bersama rekan2 dari salah satu organisasi sosial perempuan HWPCI DPD DKI mengadakan Penyuluhan Kesehatan & Pengobatan Gratis Anak Balita, Penca dan Manula di Pasar Puteran RW 3 Manggarai Jakarta Selatan dengan 6 orang tenaga medis, 2 dokter umum dr. Willy dan Dita, 3 dokter gigi drg Maya, drg Weni, drg Anggie dan 1 perawat ibu Marni dari warga setempat.
Tak terbayang sebelumnya bisa mendapatkan lokasi di belakang pasar yang padat penduduknya. Pertama kali survey lokasi diterima di pendopo ruang rapat masuk ke dalam lorong-lorong yang menyempit dan berkelok. Dibantu oleh Karang Taruna RW 03 dan ibu-ibu PKK serta Pos Yandu di dapat akhirnya data warga 33 balita dari keluarga yang tak mampu, 3 penyandang cacat, Lansia 51 jumlah 87 akhirnya diZip :p mengingat dana yg terbatas obat-obatan terbatas dgn berat hati akhirnya diseleksi kembali hingga 75 warga dari 10 RT. Dipendopo hadir juga drg Maya yang cantik bersedia menjadi koordinator para dokter dan penyuluhan kesehatan warga. Pak RW pun sangat mendukung terselenggaranya hajat tersebut dan mengupayakan penyediaan air bersih yang sulit didapatkan dilokasi tersebut.
Persiapan kegiatan tersebut kurang lebih 2 minggu dengan modal 2 spanduk, satu spanduk dipasang di jalan bukit duri di depan pasar puteran 1 minggu sebelum kegiatan berlangsung dan 1 spanduk di lokasi penyuluhan rw 03, mengundang aparat kelurahan, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial sebagai pemberi subsidi. Warga setempat meminjamkan pekarangan rumahnya sebagai tempat undangan, jalan MHT menjadi tempat penyuluhan, aula madrasah milik warga pun diizinkan menjadi tempat darurat pemeriksaan dokter memakai 2 meja. 2 meja lainnya untuk tempat meracik obat.
Mulai jam 7.30 registrasi pasien dibuka warga sangat antusias mendaftar dengan membawa undangan panitia, dicatat keluhannya, diberi nomor untuk mendapatkan obat-obatan dan makan siang. Jam 8.30 kursi sudah penuh, pak Lurah, Dinas Sosial dan undangan lainnya sudah hadir tinggal menunggu dokter. Tunggu ditunggu tak muncul jua, ketika dihubungi ternyata drg Maya lulusan Trisakti menjemput satu persatu dokternya karena dipasar tidak ada tempat parkir. Acara pun lancar dari sambutan hingga akhir pembacaan doa. Selesai baca Doa alhamdulillah para dokter muda itupun datang, dan dr. Willy di daulat para dokter untuk memberikan penyuluhan.
Kalau tidak melihat jas putih dokternya cocoknya dr. Wily jadi ustaz penceramah. Faseh dengan hadis dan ayat-ayat Al-Qur’an menerangkan arti Sehat. ”Allah yang menentukan Umur, Mati Kita, tapi sehat itu kita sendiri yang harus memeliharanya”. Menerangkan Gizi sehat untuk anak-anak, Mewaspadai timbulnya penyakit para lansia mulai dr asam urat, diabetes, glukoma, dll. Ibu Ariani dari HWPCI pusat mensosialisasikan tentang penyandang cacat, bahwa ada stereotipe di masyarakat bahwa anak cacat akibat dosa orang tuanya sehingga sering terjadi mengucilkan anak tersebut, malu menyekolahkan. Orang tua yang mempunyai anak-anak cacat dihimbau untuk menjaga amanah pemberian Allah tetap memberi kasih sayang dan pendidikan disesuaikan dengan kondisi anak tersebut di sekolah-sekolah khusus.
Dari data keluhan pasien ternyata lebih banyak dokter umum dibanding dokter gigi akhirnya para dokter gigi muda lulusan Trisakti ini dengan sigap alih profesi menjadi apoteker. Meracik obat puyer untuk para balita dan obat-obatan para manula. Pemudi Karang Taruna bertugas memanggil para pasien...
Halo..halo...Perhatian... Nomor 1....bapak Said dari Rt 005, nomor 2 Ibu Tati Rt 04 ...!!
Ibu-Ibu Pos Yandu mendampingi para balita kurang gizi yang diperiksa dokter. Ibu-Ibu PKK menyiapkan konsumsi makan siang dari panitia. Kompak dah Siip.
Registrasi Pasien ditutup jam 12.00 dari perkiraan 75 akhirnya terakhir tercatat 87 warga.
Ada kejadian yang tidak terlupakan ....
Setelah pendaftaran ditutup karena sudah melewti kuota tiba-tiba datang seorang Ibu tua.
”Nak..saya pagi berjualan dulu di pasar, badan saya suka semutan, sering pusing, boleh ya saya periksa dokter ya, saya ndak punya undangan...boleh ya nak??
Maaf ibu, sudah ditutup pendaftarannya....”. Si ibu yang masih memakai seragam pasar berdaster dengan warna pudar ngeloyor pergi.
Nah ...para panitia pendaftaran begitu si Ibu menghilang dari pandangan, langsung pandang-pandangan mengangkat alis...gimanaaaaaaaaaa, kasiaaaaaaan...kan !!
Eh, ops.. gleks....si Ibu tadi kemana ya...??
Pak Hansip eeh bapak keamanan lihat ibu yang tadi?
Warga Rt berapa ya? Tolong dipanggil pak boleh periksa.....boleeh...boleeeeh.:DDD
Sang Ibu akhirnya bisa ditemukan...dan dipersilahkan mengantri di ruang tunggu.
Pukul 14.00 selesai para dokter memeriksa warga. Panitia bernafass lega. Baru kali ini mengadakan pengobatan gratis dilokasi Pasar. Andaikan ada dana dan kesempatan lagi masih ingin memberikan bagi mereka yang memang benar-benar membutuhkan dan menjalani hidupnya dengan tulus.
Wassalam
-i2n-
10 Syaban 1427H
Subscribe to:
Comments (Atom)